Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi selain dari Al-Qur-an, baik perbuatan, perkataan, taqrir (penetapan) yang baik untuk menjadi dalil bagi hukum syar’i. Maka jika ada yang mengatakan Sunnah padahal tidak pernah dilakukan ataupun dianjurkan Rasulullah, apa dasarnya disebut sunnah ? Umroh sebagai salah satu ibadah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah, memiliki keutamaan yang amat besar. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, 4 kali Rasulullah melaksanakan ibadah umroh.
Umroh yang pertama kali dilakukan Rasulullah adalah pada bulan Dzulda’dah, pada saat hampir mendekati kota Makkah kaum Muslim berhenti dan berkemah disuatu tempat bernama Hudaibiyah,kaum Muslim yang siap berjihad di tenda-tenda mereka sudah tidak sabar untuk masuk ke Makkah untuk melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah.
Kaum Qurais bersiap-siap menghadang mereka dengan kekerasan dan tegang,dipuncak ketegangan ini kaum Qurais mengirim Suhail bin Arm untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW setelah menjalani perundingan yang alot akhirnya dicapai kesepakatan.
Rasulullah setuju untuk membatal tawaf ke Ka’bah tahun ini,kembali bersama pengikutnya ke Madinah dan kembali tahun berikutnya dan pada waktu itu kaum Qurais akan meninggalkan Makkah selama tiga hari kesepakatan ini dinamakan Perjanjian Hudaibiyah.
Dimana poin-poinnya banyak merugikan umat muslim. Bahkan Umar ibnu Khaththab sampai bertanya tentang kenabian Rasulullah karena keputusan yang dibuat Rasulullah sangat sulit untuk diterima kaum muslimin. Namun Abu Bakar Ash Shidiq dengan keimanannya tidak tergoyahkan sedikitpun dan mengikuti apapun keputusan Rasulullah. Kisah ini menjadi contoh yang amat penting dimana apapun keputusan seorang pemimpin yang taat pada Allah, dalam hal ini adalah Rasulullah, meski hati dan pikiran sulit untuk menerima, kita wajib untuk meyakininya bahwa itu adalah yang terbaik. Kisah selengkapnya bisa Anda baca dalam kisah Rasulullah ketika perjanjian Hudaibiyah.
Umroh Hudaibiyah atau saat terjadinya peristiwa perjanjian Hudaibiyah di bulan Dzulqaidah, Umrah (qadha) tahun berikutnya di bulan Dzulqaidah. Berikutnya umrah Ji’ronah saat beliau membagikan ghanimah di bulan Dzulqaidah. (HR.Bukhari, (AlHajj/1654) dan Muslim, (1253).
Umroh yang kedua dilaksanakan pada tahun berikutnya, yaitu pada bulan Dzulqa’dah. Umroh ini terjadi ketika terjadi gencatan senjata antara Rasulullah dengan kaum musyrikin.
Umroh yang ketiga dilaksanakan dari Ji’ranah. Rasulullah membagikan harta rampasan perang Hunain.
Yang keempat adalah umroh ketika Haji Wada’, yaitu haji pertama dan terakhir yang dilaksanakan Rasulullah.
Jadi, Rasulullah melaksanakan umroh sebanyak 4 x yang termasuk haji 1x. Jika seseorang haji pasti juga termasuk umroh, sedangkan seseorang yang umroh belum tentu sudah berhaji.
Sekian cerita dari sejarah umroh dan perjalananumroh yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah, yang dapat saya sampaikan. Jika Anda belum pernah umroh ataupun haji, dan anda benar-benar sudah meniati diri untuk pergi kesana segeralah mungkin Anda menabung agar bisa segera ke Baitullah. Untuk perlengkapannya seperti perlengkapan haji dan umroh, peralatan haji dan umroh, maupun oleh-oleh khas haji dan umroh Anda bisa belanja di ZaidanMall.com atau Anda bisa hubungi di nomor 0856 0 4000 231.
Leave a Reply